Sinergi Ulama dan Pemerintah Jadi Kunci Cegah Filariasis di Aceh Utara

aradionews.id-Keberhasilan Aceh Utara dalam menekan penyebaran filariasis atau yang lebih dikenal dengan penyakit kaki gajah, menjadi bukti kuat bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan tokoh agama dapat menjadi kekuatan besar dalam membangun kesadaran dan kesehatan masyarakat.

Melalui pendekatan yang menggabungkan nilai-nilai kultural dan religius, program eliminasi filariasis di daerah ini menunjukkan hasil signifikan. Masyarakat yang sebelumnya kurang memahami bahaya penyakit menular ini, kini lebih terbuka dan aktif dalam upaya pencegahan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, Jalaluddin, SKM., M.Kes., mengungkapkan bahwa keterlibatan para ulama dan tokoh agama berperan besar dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat.

“Peran ulama sangat signifikan dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pendekatan yang mengedepankan nilai-nilai agama, pesan kami menjadi lebih mudah diterima dan dipraktikkan,” ujar Jalaluddin kepada aradionews.id, Rabu (27/8).

Menurutnya, penyampaian informasi kesehatan melalui mimbar-mimbar keagamaan seperti khutbah Jumat dan pengajian dapat menjadi media yang sangat efektif untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah pedesaan yang masih sangat menjunjung tinggi peran tokoh agama.

Program pencegahan filariasis ini dijalankan secara menyeluruh, mencakup distribusi obat secara massal, pemeriksaan rutin, hingga penyuluhan intensif yang mengedepankan dialog langsung dengan warga. 

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, melalui Dinas Kesehatan, juga memperkuat sinergi lintas sektor dengan menggandeng lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, serta media lokal guna memastikan jangkauan informasi yang lebih luas dan merata.

“Kami menyadari bahwa keberhasilan program kesehatan tidak hanya bergantung pada fasilitas dan tenaga medis, tetapi juga pada bagaimana pesan tersebut diterima oleh masyarakat. Di sinilah peran tokoh agama menjadi sangat strategis,” tambah Jalaluddin.

Langkah kolaboratif ini pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan, yang menilai pendekatan Aceh Utara sebagai contoh praktik baik (best practice) dalam penanggulangan penyakit menular berbasis masyarakat.(adv)



Postingan Lama
Postingan Lebih Baru