PT PIM Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat Lewat Pelatihan Vokasi Berbasis Kebutuhan Industri
Aradionews.id – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) kembali mempertegas komitmennya dalam membangun sumber daya manusia yang tangguh dan mandiri di wilayah operasionalnya. Bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh, perusahaan menggelar sejumlah pelatihan keterampilan kerja yang menyesuaikan kebutuhan industri dan peluang usaha lokal, Senin (6/10/2025).
Bertempat di Gedung Learning Development Center, Krueng Geukueh, kegiatan ini melibatkan 49 peserta dalam tiga program pelatihan: Barista, Tata Rias dan Penata Rambut Wanita, serta penutupan Pelatihan Menjahit yang sebelumnya telah berlangsung selama beberapa pekan.
Pgs. Vice President Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PIM, Jufri, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi berkelanjutan perusahaan dalam meningkatkan kapasitas masyarakat sekitar.
“Kami tidak sekadar memberi bantuan, tetapi menciptakan nilai jangka panjang. Pelatihan ini bertujuan agar peserta benar-benar siap menghadapi tantangan pasar kerja maupun membuka usaha secara mandiri,” ujarnya.
Kolaborasi Strategis Lintas Sektor
Program pelatihan vokasi ini merupakan bagian dari kerja sama multipihak antara PT PIM, BPVP Banda Aceh, serta instansi pemerintah daerah, termasuk Dinas Ketenagakerjaan dan Kecamatan Dewantara.
Perwakilan BPVP Banda Aceh, Derry Renaldi, M.T., menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjawab kebutuhan pelatihan yang relevan dan tepat sasaran.
“Durasi pelatihan mungkin singkat, namun kontennya dirancang padat dan aplikatif. Harapannya, peserta bisa langsung produktif setelah lulus, baik sebagai wirausaha maupun tenaga terampil,” kata Derry.
Senada, perwakilan Dinas Penanaman Modal, Transmigrasi, dan Ketenagakerjaan Aceh Utara, T.M. Wahdan Hidayat, A.Md., menilai pelatihan ini sebagai solusi konkret dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan, khususnya di kalangan pemuda.
“Kebutuhan tenaga kerja terampil seperti barista bahkan sudah menembus pasar internasional, seperti Arab Saudi. Ini peluang nyata yang harus dimanfaatkan dengan serius,” ujarnya.
Dari Seremonial Menuju Dampak Nyata
Berbeda dari pendekatan CSR konvensional yang berfokus pada kegiatan seremonial, PT PIM mengarahkan program TJSL-nya ke arah pembangunan kapasitas berkelanjutan. Hal ini tercermin dari sejumlah alumni pelatihan sebelumnya yang telah membuka usaha mandiri, seperti barbershop dan kafe, bahkan direkrut oleh pelaku usaha di luar daerah.
Pgs. Sekretaris Perusahaan PT PIM, Muhammad Taufik, menambahkan bahwa perusahaan ingin menjadi katalisator kemandirian ekonomi lokal.
“Kami mendorong peserta untuk tidak hanya berhenti setelah pelatihan. Gabungkan keterampilan teknis dengan kemampuan digital dan kreativitas. Misalnya, barista yang juga menguasai digital marketing akan punya daya saing lebih tinggi,” ungkapnya.
Menanam Optimisme di Tanah Sendiri
Camat Dewantara, Munawir S.STP., M.Si, mengingatkan pentingnya mentalitas dan etos kerja di samping keterampilan teknis.
“Pelatihan seperti ini akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan kedisiplinan dan tekad untuk berkembang. Ingat, industri kreatif seperti kopi dan kecantikan sedang tumbuh, bahkan di luar Aceh,” pesannya.
Pelatihan Barista dijadwalkan berlangsung selama 8 hari, sementara pelatihan Tata Rias dan Penata Rambut Wanita selama 16 hari. Seluruh program dibiayai dari APBN melalui Kementerian Ketenagakerjaan RI, sebagai bagian dari upaya nasional untuk menekan pengangguran terbuka dan meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.[]




