Filariasis Mengintai! Warga Aceh Utara Diimbau Segera Bertindak

ARADIONEWS.ID- Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mengingatkan masyarakat akan bahaya penyakit filariasis atau kaki gajah yang masih mengintai sejumlah wilayah. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM., M.Kes., mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan penularan penyakit menular menahun tersebut.

“Filariasis adalah penyakit yang menimbulkan kecacatan permanen. Sekali terinfeksi, dampaknya bisa sangat serius, baik secara fisik maupun psikologis. Karena itu, masyarakat harus segera mengambil langkah perlindungan,” tegas Jalaluddin saat ditemui aradionews.id, di Lhoksukon, Senin (8/9).

Menurut data Dinas Kesehatan, sejumlah kecamatan di Aceh Utara masih masuk dalam zona risiko tinggi penyebaran filariasis. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang membawa parasit cacing filaria, dan sering kali menyerang tanpa disadari.

“Yang membuat filariasis berbahaya adalah sifatnya yang diam-diam. Gejalanya muncul perlahan dan bisa berkembang menjadi pembengkakan kronis pada kaki, lengan, atau bagian tubuh lain,” jelasnya.

Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan terus menggencarkan program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) filariasis. Masyarakat diimbau untuk tidak ragu mengonsumsi obat yang dibagikan secara gratis oleh petugas kesehatan setempat.

“Kami mohon partisipasi aktif masyarakat. Jangan takut minum obat yang sudah disediakan. Ini bagian dari ikhtiar bersama untuk mencegah kecacatan akibat filariasis,” tambah Jalaluddin.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya memutus rantai penularan nyamuk penyebar filariasis. Genangan air dan sampah rumah tangga menjadi tempat ideal bagi nyamuk berkembang biak.

“Kami berharap seluruh elemen masyarakat, dari tokoh gampong hingga para pemuda, ikut ambil bagian dalam upaya pemberantasan filariasis. Pencegahan adalah kunci,” ujarnya.

Pemerintah daerah melalui dinas terkait berkomitmen melakukan pemantauan rutin, penyuluhan, dan pemeriksaan dini di wilayah-wilayah rawan sebagai bagian dari strategi eliminasi filariasis di Aceh Utara pada 2030. (adv)




Postingan Lama
Postingan Lebih Baru