Walau Kaki Berdarah Danrem 011 Lilawangsa Terobos Puncak Bukit Lipeh

 




Aradionews.id - Dengan kaki berdarah Danrem 011 Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran terobos puncak bukit lipeh ujung krueng kerto kawasan hutan belantara Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara.

Dimana tempat tersebut terletak artefak yang punya nilai penting bagi sejarah nasional yaitu salah satunya makam seorang pejuang kemerdekaan Indonesia pahlawan nasional srikandi Aceh Cut Nyak Meutia.

Terkesan tak terurus dan terabaikan. Padahal, kemerdekaan Republik Indonesia saat ini telah memasuki usianya yang ke-79 tahun.

Namun dengan jiwa patriot dan menjunjung tinggi jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan Republik Indonesia, Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran seorang perwira TNI Kopassus yang merupakan putra asli Aceh, langsung memimpin prajuritnya untuk melakukan pemugaran dan renovasi makam pahlawan nasional srikandi aceh Cut Nyak Meutia. Senin (9/12/24).

"Pekerjaan pemugaran ini  sedang berlangsung, dan kami selaku putra asli Aceh, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Makhyar dan saya Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran sangat menghormati perjuangan para Pahlawan pendahulu salah satunya Cut Nyak Meutia pejuang srikandi Aceh,” ungkap Danrem.

Danrem Ali Imran menguraikan, pemugaran makam telah direncanakan sejak Mei 2024, dan bertepatan dalam rangka memperingati Hari Juang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, HJK Ke-79 TNI AD, “TNI AD Berjuang Bersama Rakyat”.

Selain itu, gagasan ini bertujuan dalam rangka menghormati dan menjaga marwah pahlawan nasional yaitu dengan merawat benda-benda bersejarah bukti peninggalan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh dilupakan.

Dan makam pahlawan inilah sebagai bukti kisah perjuangan yang harus dirawat.

"Jika kita menjaga marwah pahlawan pendahulu berarti kita telah menjaga kehormatan bangsa Indonesia dimata dunia. Karena kita sebagai penikmat kemerdekaan ini harus meneruskan perjuangan para pahlawan dan tidak boleh melupakannya,” ajak Danrem.

Menurutnya, makam pahlawan nasional harus dirawat dan dibangun galeri tempat upacara maupun meseum berisi replika barang sejarah lainnya milik almarhum, namun kondisi kompleks makam Cut Meutia jauh beda dengan kondisi makam nasional lainnya. 

"Hampir puluhan tahun terbengkalai, walaupun pernah dipugar, namun belum maksimal, maka jika tidak dirawat benda sejarah bukti kemerdekaan tersebut akan hilang punah tanpa bekas ditelannya waktu, begitupun generasi muda kedepan tidak mengetahui dimana makam pahlawan Cut Meutia dan hanya mengenal lewat uang dan cerita dongeng semata,” sebutnya.

Walaupun cuaca hujan lebat mengguyur menambah sulitnya akses jalur medan ekstrim licin di kawasan tersebut, terlihat sejumlah unit kendaraan tempur dan kuda besi prajurit TNI terperosok saat mendaki lintasan bukit terjal puncak bukit keruengkerto.

Namun semua itu tidak menyurutkan semangat perjuangan para ksatria prajurit TNI itu, meski mereka terjatuh bangun menerobos hutan lindung menempuh jarak sekitar 4 KM.

Hampir sekitar dua ratus lebih prajurit TNI gabungan mengangkut material dengan memanggul di pundak berjibaku berjalan dari aliran sungai yang saat itu air keruh deras setelah hujan deras, sehingga tidak terlihat menapak di atas batu kerikil tajam, mereka banyak yang terjatuh, bahkan banyak juga kaki dan tangan yang terluka terbentur.

Danrem mengerahkan prajurit TNI berbagai satuan di jajaran Korem 011/LW, baik TNI AL, TNI AU dan TNI AD, termasuk Tim kesehatan TNI AD Kesrem Lhokseumawe, berjibaku mengangkut material untuk pembangunan makam Cut Meutia.



Danrem turut memikul karung goni yang berisikan paving block, bersama ratusan prajuritnya. Karena mengangkut material makam harus melalui  jalur sungai dengan menempuh jarak sekitar 2,3 KM, sebab, akses jalan yang baru dibuka kondisinya licin diguyur hujan lebat. Bahkan Danrem salah satu menjadi korban terluka akibat terjatuh saat mengangkut material.

Disisi lain Danrem Kolonel Inf Ali Imran yang seangkatan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan pembangunan kewilayahan,  telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria yang merupakan putra asli Aceh guna mendukung upaya membuka akses dan renovasi makam pahlawan nasional tersebut.(aradio/ril).

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru