MAA Aceh Utara, Program Strategis Pelestarian Adat untuk Lima Tahun Ke Depan
Aradionews.id - Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Utara menggelar rapat perdana pengurus di Ruang Pertemuan MAA Aceh Utara pada Selasa (10/12/24).
Rapat ini dipimpin oleh Ketua MAA Aceh Utara, T. Idris Thaib, yang didampingi oleh Sekretaris Rahmadi, SE, serta jajaran Wakil Ketua dan pengurus dari berbagai bidang. Membahas pengembangan dan melestarikan adat istiadat Aceh.
Dalam pertemuan tersebut Pengurus yang mewakili bidangnya, menyampaikan serangkaian program strategis untuk pelestarian, pengembangan, dan revitalisasi adat istiadat di Aceh Utara selama periode 2024-2029.
Ketua MAA Aceh Uatara T. Idris Thaib, mngatakan program-program strategis yang telah disusun bertujuan untuk memastikan adat istiadat Aceh Utara tetap hidup dan berkembang di tengah tantangan zaman.
“Kami berkomitmen untuk melestarikan kearifan lokal di Aceh Utara dan memastikan bahwa tradisi yang telah lama ada tidak hanya dipahami, tetapi juga dipraktikkan oleh generasi penerus. Dengan adanya program ini, kami berharap adat istiadat ini akan terus tumbuh dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh Utara,” ujarnya.
Bahkan fokus utama dalam rencana kerja lima tahun ke depan adalah melakukan inventarisasi dan dokumentasi adat istiadat, yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mendokumentasikan berbagai adat istiadat dan kearifan lokal di seluruh Aceh Utara.
“Dengan membangun database digital tentang adat Aceh Utara, program ini bertujuan memudahkan akses oleh masyarakat, akademisi, dan pemerintah, serta menjaga agar warisan budaya ini tetap terjaga dan dapat diakses di masa depan,” lanjutnya.
Program Pendidikan dan Sosialisasi Adat, MAA Aceh Utara merencanakan untuk memasukkan kurikulum muatan lokal tentang adat istiadat Aceh di sekolah-sekolah.
“Kami juga akan memberikan pelatihan adat istiadat kepada generasi muda, tokoh masyarakat, dan aparat gampong. Program sosialisasi juga akan dilaksanakan melalui website MAA Aceh Utara,media sosial, film pendek, serta webinar untuk menjangkau lebih banyak masyarakat,” ucapny.
T. Idris Thaib menambahkan bahwa untuk revitalisasi tradisi adat, MAA Aceh Utara akan menghidupkan kembali tradisi-tradisi yang mulai pudar, seperti upacara adat perkawinan, kenduri blang, meugang, dan lainnya. Dan berencana mengadakan festival adat di tingkat kecamatan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya tradisional Aceh Utara serta memperkuat rasa kebersamaan dalam masyarakat.
Dalam hal ini MAA Aceh Utara juga menyoroti pentingnya perlindungan serta memberikan advokasi dan fasilitasi penyelesaian sengketa berbasis hukum adat, serta menyusun qanun adat yang tetap relevan dengan perkembangan zaman namun tetap menjaga nilai-nilai tradisional Aceh Utara.
Sementara itu Wakil Ketua I MAA Aceh Utara Tgk. Muhammad Idris T, SE mengungkapkan pentingnya pengembangan bahasa, seni, dan budaya adat di Aceh Utara. MAA Aceh Utara, menurutnya, akan menggelar pelatihan seni tradisional seperti rapai, saman, seudati, seumapa, meurukon, hikayat, dan peuratep aneuk (dodaidi). “Kompetisi seni budaya antar gampong juga akan dilaksanakan untuk mempromosikan kreativitas berbasis adat,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa MAA Aceh Utara berharap supaya lahir pusat seni dan budaya adat di setiap kecamatan.
Pria yang biasa disebut Tgk. Rateb ini juga menjelaskan bahwa kemitraan dan kolaborasi akan menjadi pilar penting dalam program MAA Aceh Utara. “Kami akan menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan, pemerintah, serta masyarakat adat lainnya untuk mengembangkan adat Aceh Utara. Kami juga akan membentuk forum atau komunitas adat dan duta adat untuk memperkuat jaringan adat di Aceh Utara,” tutupnya.(aradio/ril).