Wartawan Saiful Bahri Terpilih sebagai Geuchik Gampong Cot Barat
Aradionews.id – Perjalanan karier Saiful Bahri menempuh babak baru. Wartawan yang selama ini dikenal lewat liputanya di media televisi lokal Puja Tv yang tajam dan kritis kini resmi didaulat memimpin Gampong Cot Barat, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, sebagai Geuchik untuk periode 2025–2031.
Dalam Pemilihan Geuchik Langsung (Pilchiksung) yang berlangsung pada Ahad (28/9) di Meunasah Gampong Cot Barat, Saiful unggul telak atas lawannya, Dedi Adhar. Dari 194 suara sah yang dihitung, Saiful meraih 130 suara, sementara Dedi hanya mengantongi 63 suara. Sebanyak 3 suara dinyatakan tidak sah, dan 23 pemilih dari total 220 dalam DPT tidak hadir ke tempat pemungutan suara.
Camat Tanah Luas, Bakhtiar, bersama unsur Forkopimcam serta tokoh masyarakat menyaksikan langsung jalannya proses pemungutan suara yang berlangsung tertib dan terbuka. Ketua P2G Cot Barat, Fakhriadi, menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat yang dinilainya cukup tinggi dan kondusif.
Pemilihan ini bukan sekadar pergantian kepemimpinan tingkat desa, melainkan menandai peralihan peran Saiful Bahri dari pengamat peristiwa ke pelaku perubahan. Dengan latar belakang jurnalistik, Saiful membawa pendekatan baru dalam memahami dinamika masyarakat serta merespons kebutuhan warganya.
“Ini bukan kemenangan pribadi, tapi amanah seluruh masyarakat Cot Barat. Saya akan bekerja dengan semangat kolektif, transparansi, dan mengedepankan musyawarah dalam setiap keputusan,” ujar Saiful usai penghitungan suara.
Ia juga menyatakan komitmennya untuk tidak meninggalkan prinsip-prinsip jurnalisme yang selama ini menjadi landasan etiknya, terutama dalam hal keterbukaan informasi dan tanggung jawab publik.
Camat Tanah Luas berharap agar Geuchik terpilih mampu menjembatani berbagai kepentingan warga dan mendorong pembangunan berbasis partisipasi. “Kita butuh pemimpin yang bisa mengayomi, bukan hanya memerintah. Semoga Geuchik baru bisa membawa semangat baru untuk Cot Barat,” tuturnya.
Pemilihan ini menjadi catatan menarik dalam iklim demokrasi lokal, ketika seorang wartawan memilih turun langsung ke arena sosial dan diberi kepercayaan penuh oleh masyarakat untuk memimpin.[]
